Faedah Kajian “Menggapai Keberkahan: Menimbang Kehidupan Dunia dan Akhirat”

Bersama Ustadz Muhammad Romelan, Lc. M.Ag.

1) Sebelum kita lahir didunia, dimana kehidupan sebelumnya adalah kehidupan yang sangat panjang

2) 50 Ribu tahun sebelum menciptakan langit dan bumi Allah menciptakan takdir untuk seluruh manusia.

3)
بل تؤثرون الحيواة الدنيا
“bahkan kalian lebih mendahulukan kehidupan dunia”

4) Kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal, kehidupan yang abadi, kehidupan selamanya.

5) Kehidupan didunia ini sangat menipu, kehidupan dunia dibandingkan akhirat seperti kedipan mata dalam sekejap. (Seperti sore saja atau pagi saja)

6) Kehidupan dunia dibandingkan akhirat itu hanya seperti kenikmatan yang hanya kecil sekejap
“وما الحيوة الدنيا إلا متاع”

7) “Dunia itu terlaknat, terlaknat semua yang didalamnya, kecuali semua untuk Allah.” (HR. TIRMIDZI)

8) Sebagian salaf menyifati dunia seperti tempat sampah, itulah hakikat dunia sesuatu yang busuk sesuatu yang kotor.

9) apa yang dikejar oleh manusia, dimana manusia lebih mendahulukan dunia daripada akhirat, padahal dunia tidak bisa dibandingkan sesuatu apapun dengan akhirat. Karena sesuatu yang bisa dibandingkan itu sifatnya sesuatu yang mirip, adapun akhirat tidak bisa dibandingkan dengan dunia karena sesuatu yang tidak sebanding.

10) seandainya dunia ini dimata / disisi Allah subhanahu wata’ala itu sebanding seekor nyamuk, maka Allah Ta’ala tidak akan memberikan minuman setetes pun untuk orang kafir.

11) Dunia kita jadikan sebagai perantara untuk sampai kepada akhirat (Surga ALLAH Ta’ala)

12) “Ya Allah jangan Engkau jadikan dunia sebagai cita cita kami yang paling besar, dan janganlah engkau jadikan dunia menjadi puncak dari ilmu kami” (ولا تجعل الدنيا أكبر همنا ولا مبلغ علمنا) HR Tirmidzi

13) yang pertama kali diseret seorang ke neraka adalah seorang alim karena ingin disebut dirinya alim, yang kedua qori’ karena ingin disebut sebagai dirinya qori’ maka inilah orang yang pertama akan diseret ke neraka.

14) ibadah tidak akan diterima oleh Allah kecuali dua syarat : Ittiba’ dan Ikhlash karena Allah Ta’ala

15) kenikmatan akhirat, kenikmatan yang lebih baik dari semua kenikmatan yang ada didunia

16) Kenikmatan akhirat kenikmatan kekal abadi untuk selamanya.

17) kehidupan didunia kehidupan yang fana, kehidupan sementara.

18) perumpamaan dunia , seperti orang yang mampir sebentar untuk berteduh karena lelah dalam perjalanan segera pergi untuk meninggalkan tempat tersebut setelah selesai dari berteduh. (Nabi dalam Menyifati dunia)

19) seorang penduduk surga memeluk bidadari selama 70 tahun itu tidak bosan

20)
” لا تحقرن من المعروف شيئا ولو أن تلقى أخاك بوجه طلق “
Jangan remehkan kebaikan sekecil apapun walau engkau berjumpa dengan saudaramu dengan wajah berseri²” (Hadits)

21) kenikmatan surga setiap saat tidak ada musim, adapun kenikmatan dunia itu terbatas.

22) kenikmatan surga tidak mengeluarkan kotoran, adapun kenikmatan dunia itu menghasilkan kotoran.

23) umumnya manusia mendahului dunia daripada akhirat, padahal akhirat disisi Allah lebih baik dan lebih kekal

24) setiap kitab (lembaran²) yang Allah turunkan, maka mencakup peringatan dunia dan mengingatkan kehidupan yang sebenarnya kehidupan akhirat, diantaranya lembaran lembarannya nabi ibrahim dan nabi musa.

25) Nabi Musa diberikan Taurat & lembaran², pendapat pertama.
Nabi Musa diberikan lembaran² yang dimaksud adalah taurat Pendapat lain

26) seorang yang tatkala istiqomah diatas agama ALLAH disyukuri karena itu kenikmatan yang paling besar.

Tanya Jawab :
1) Apabila seorang hamba ditakdirkan tidak memilik keturunan didunia bagaimana kelak didalam surga? Jawab : Ujian seorang hamba satu dengan yang lainnya tidak sama, dan setiap kita pasti akan diuji oleh Allah, “apakah manusia menyangka mereka dibiarkan, kami beriman kemudian tidak diuji?” (Surat Al Ankabut), hendaknya manusia ridha dan bersabar. Kalo anda diuji oleh Allah belum memiliki keturunan, berusaha silahkan namun jangan lupa tawakkal (bersandar) kepada Allah dan yakin pada takdir Allah pasti terjadi.

إنما أموالكم وأولادكم فتنة
“Sesungguhnya harta² kalian dan anak anak kalian fitnah (Ujian).”

2) Bolehkah kita membenci dunia yang sifatnya sementara karena tidak ada nilainya? Jawab : Dunia yang tadi terjepit dengan yang sebelumnya sangat panjang, dunia tidak dipuji dan tidak dicela karena tergantung dari kita bagaimana beramal di dunia, dunia ada yg halal ada yg haram. Karena dunia perantara kita menuju akhirat yang kekal nan abadi. Secara mutlak membenci dunia maka tidak boleh, karena dunia ada halal lebih banyak dari yang haram, yang haram sedikit.
وأحل الله البيع وحرم الربوا
“Dan ALLAH menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”
Namun jangan sampai kita terfitnah dengan dunia.

3) bagaimana seorang muslim memandang dunia agar optimis tanpa meninggalkan akhirat?
Landasan utama dalam surat Al Qashash
وابتغ فيما ءاتاك الله دار الأخرة ولا تنسى نصيبك من الدنيا
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepada kamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain)”
Islam mengajarkan kita untuk bersungguh sungguh mengejar akhirat maka dunia akan ikut, demikian pula seorang yang bersungguh sungguh didunia untuk mengejar akhirat maka akhirat akan ikut, namun jangan sekali kali mengejar semuanya untuk karena akhirat tidak akan ikut.

Senin, 29 Agustus 2022
✒ Nailul Authar
Selesai mencatat di Masjid Abdurrahman Bin Auf (MABA)

Artikel Serupa