Bersama Ustadz Dr. Abdullah Roy Hafidzahullahu
Buah Manis Mengimani Ar Rahman & Ar Rahim
Di antara nama-nama Allah yang disebutkan di dalam Al Qur’an adalah 2 nama yang mulia Ar Rahman Ar Rahim, artinya yang maha pengasih yang maha penyayang.
Dua nama yang mengandung sifat rahmah, sehingga kita sebagai seorang muslim harus meyakini diantara nama nama Allah adalah Ar Rahman Ar Rahim. Dan bahwasanya diantara sifat sifatnya adalah Ar Rahmah
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam menyebutkan, bahwa di antara sebab masuk kedalam surga Allah Ta’ala adalah seseorang mempelajari, serta mengamalkan asmaul husna.
إن لله تسعة وتسعين إسما مائة إلا واحدا من أحصاها دخل الجنة
‘Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki 99 nama, barangsiapa yang meng ihsho (menghafalnya, memahami maknanya, mengamalkan tuntutan dari nama nama tersebut) maka dia akan masuk ke dalam surga.’
✏ Makna إحصى (Ihsha’) menurut para ulama yaitu :
- Menghafalnya
- Memahami maknanya
- Mengamalkan tuntutan dari nama-nama tersebut
Ar-Rahman artinya maha penyayang, Ar-Rahim artinya maha pengasih, dan keyakinan ahlussunnah bahwasanya Allah Ta’ala sifat sifat yang dimiliki adalah sifat sifat yang ulya (maha tinggi), sifat² yang sempurna. Dan disebutkan dalam ayat :
ورحمتي وسعت كل شيئ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.”
Sebagaimana ilmu Allah meliputi segala sesuatu, maka rahmat Allah juga meliputi segala sesuatu. Allah berfirman :
الذين يحملون العرش ومن حوله يسبحون بحمد ربهم ويؤمنون به ويستغفرون للذين ءامنوا ربنا وسعت كل شيئ رحمة علما
“Mereka (para malaikat mengatakan, ya Rabb kami, sesungguhnya rahmat Mu dan ilmumu meliputi segala sesuatu.”
Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan, “maka rahmat Allah Ta’ala meliputi segala sesuatu, dan nikmat Allah meliputi seluruh yang hidup, maka rahmat Allah mencapai segala sesuatu yang dicapai oleh ilmu-Nya dan ilmu Allah mencapai segala sesuatu.”
Dalam sebuah hadits (menggambarkan bagaimana tentang luasnya rahmat Allah), disebutkan bahwa Nabi datang kepada beliau beberapa tawanan perang dan disitu ada seorang wanita dalam keadaan dia menyusui dan menemukan bayinya yang sempat beberapa waktu berpisah dari ibunya dalam keadaan gelisah dan khawatir mencari sang bayi, kemudian ketika dia menemukan, maka segera dia mengambil bayinya ia tempelkan didadanya lalu menyusuinya, maka Nabi Shallallahu’alaihi wasallam berkata kepada kami,
“Apakah kalian menyangka bahwa ibu ini dia akan rela untuk melemparkan bayinya kedalam api?” Maka kami (para sahabat) menjawab, “Tidak, sedangkan dia mampu untuk tidak melempar”. Allah Ta’ala sungguh lebih sayang kepada para hamba Nya dibandingkan perempuan ini kepada putranya sendiri.
✍ Nabi Shallallahu’alaihi wasallam ingin memberikan pelajaran kepada sahabat pada saat itu, ingin menggambarkan kepada mereka (para sahabat) bagaimana kasih sayang yg dimiliki ibu tadi dalam keadaan seperti itu, pasti rahmat dan juga kasih sayang yang ada dalam dirinya meluap-luap ketika menemukan bayinya dalam keadaan sehat, selamat dan menangis kehausan, setelah sebelumnya ia berpisah maka ia akan memeluknya dalam keadaan dia menyusuinya, dan tentunya didalam hatinya ada kasih sayang yang begitu luar biasanya, lebih dari kasih sayang dia sehari hari.
Dalam Hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu
“Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat, yang Allah turunkan hanya satu saja, inilah yang ada diantara jin, manusia, hewan² ternak, hewan melata, serangga, dan dengan rahmat Allah yang satu ini, mereka saling mencintai, menyayangi satu sama lain, dan dengan rahmat yang satu ini seekor hewan yang buas menyayangi anaknya, dan Allah akan mengakhirkan 99 rahmat yang lain, Allah akan menyayangi para hambanya dengan 99 rahmat tersebut di hari kiamat.”
(HR. Muslim)
Satu rahmat yang Allah turunkan ke dunia ini, kita sudah melihat bagaimana besarnya rahmat Allah tersebut lalu bagaimana rahmat yang Allah simpan yang akan Allah berikan kepada orang orang beriman di hari kiamat.
Di antara rahmat Allah yang satunya diturunkan kepada kita semua di dunia ini adalah rahmat Allah yang kita lihat pada apa yang Allah Ta’ala ciptakan, maka didalam setiap apa yang Allah ciptakan di langit maupun di bumi yang didalamnya ada manfaat bagi para hamba² Nya maka itu adalah bagian dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dengan rahmat Allah menciptakan matahari demikian rupa sehingga bermanfaat bagi manusia, diterbitkan oleh Allah ditenggelamkan, dengannya ada siang dan juga ada malam, dan Allah juga menjadikan bumi yang kita tempati ini datar, sehingga manusia bisa mengambil manfaat dari bumi ini, dan Allah menjadikan awan menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman, menjadikan buah-buahan, maka itu adalah bagian dari kasih sayang Allah
Termasuk diantaranya adalah menundukkan hewan² dengan berbagai jenisnya sehingga bisa dinaiki, diambil dan dimanfaatkan bulunya, susunya, dagingnya. Ini semua bagian dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan di antara rahmat Allah adalah Allah mengajarkan kepada kita segala hal yang kita tidak tahu, diberikan kita ilmu setelah sebelumnya masing² dari kita keluar dari perut ibu kita masing² dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun, kemudian Allah memberikan kita pendengaran, penglihatan, hati dan memberikan pemahaman. Maka ini adalah bagian dari rahmat Allah kepada manusia.
{ ٱلرَّحۡمَـٰنُ عَلَّمَ ٱلۡقُرۡءَانَ خَلَقَ ٱلۡإِنسَـٰنَ عَلَّمَهُ ٱلۡبَیَانَ }
[Surat Ar-Rahman: 1-4]
“Ar Rahman, Dialah yang mengajarkan Al Qur’an, menciptakan manusia, dan mengajarkan kepada mereka berbagai ilmu dan juga penjelasan.”
Dan di antara rahmat Allah untuk kita semua adalah diutusnya para Rasul dan diturunkannya kitab² kepada para rasul tersebut sebagai petunjuk bagi manusia yang mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Ini adalah rahmat Allah kepada manusia, yang sebelumnya dalam keadaan mereka bingung, dalam keadaan mereka tidak tahu mana yang haq dan mana yang bathil, mana jalan yang lurus dan jalan yang menyimpang, dan agar manusia mendapatkan hidayah. Allah berfirman,
وما أرسلناك إلا رحمة للعالمين
“Dan tidaklah kami mengutus dirimu kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.”
{ وَنَزَّلۡنَا عَلَیۡكَ ٱلۡكِتَـٰبَ تِبۡیَـٰنࣰا لِّكُلِّ شَیۡءࣲ وَهُدࣰى وَرَحۡمَةࣰ وَبُشۡرَىٰ لِلۡمُسۡلِمِینَ }
“Dan kami turunkan kepadamu Al Qur’an untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan berita gembira bagi orang-orang yang menyerahkan diri.” [QS. An Nahl : 89)
Dan diantara rahmat Allah adalah ampunan bagi para hamba-Nya dan pemaafan yang Allah berikan kepada mereka, membalas sebuah kebaikan dengan 10 kebaikan, menghapus dosa² mereka. Ini juga termasuk bagian dari rahmat Allah.
Dan diantara rahmat Allah adalah apa yang kita dapatkan atau yang dimiliki oleh para ibu berupa kasih sayang kepada anak² mereka, dan ini berlaku bukan hanya kepada manusia bahkan juga hewan² yang dikenal buas sekalipun Allah jadikan didalam induk² tersebut kasih sayang kepada anak-anaknya.
Dan diantara kasih sayang Allah sangat² kita lihat adalah syariat yang mulia ini jika kita perhatikan hukum-hukumnya halal dan haramnya maka itu bagian dari rahmat Allah, Allah sayang kepada kita sehingga Allah haramkan perkara² yang memudhoroti manusia, Allah haramkan beberapa jenis hewan, minuman keras, riba, zina. Maka ini adalah bagian dari rahmat Allah kepada manusia.
Buah manis dari Ar Rahman Ar Rahim :
- Seseorang merasa selalu diliputi kasih sayang Allah (baik ketika mendapatkan nikmat ataupun musibah), dan ini akan menumbuhkan rasa tenang, rasa optimis, dan bahwasanya dia yakin bahwasanya Allah akan memberikan yang terbaik kepada hamba-Nya
- Ketika dia sadar bahwasanya Allah Dialah Dzat yang maha penyayang, dan sangat sayang kepada makhluknya (hamba-hamba Nya) maka ia akan tumbuh sebagai pemaaf, penyayang kepada sesama baik kepada keluarga sendiri, ataupun orang² yang ada disekitarnya.
Nabi Shallallahu’alaihi wasallam beliau adalah orang yang sangat penyayang kepada manusia, dan Allah mensifati dalam Al Qur’an, at taubah akhir. Dan nabi menyuruh kepada kita agar memiliki sifat ini, barangsiapa yang memiliki sifat penyayang kepada manusia maka Allah akan menyayangi dia. Maka sayangilah orang orang yang ada dibumi, niscaya yang ada dilangit akan menyayangi dia.
- Menjadikan seseorang bersyukur kepada Allah.
Jika kita mengingat sebagian saja dari rahmat Allah, maka seseorang akan bersyukur Alhamdulillah yang telah banyak mendapatkan nikmat dan rahmat, sebagaimana firmanNya,
لئن شكرتم لأزيدنكم
“kalo kalian bersyukur niscaya Aku akan tambah kepada kalian nikmat tersebut.” - Orang yang menyadari bahwa Dialah yang maha penyayang, maka dia akan senantiasa mengharap rahmat Allah sesulit apapun keadaan dia, dan akan senantiasa mengharap rahmat Allah dan tidak akan putus asa dalam menjalani kehidupan didunia ini, baik dari sisi ekonomi, rumah tangga atau anak
إن مع العسر يسرا
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” dan tidak mudah putus asa dalam berusaha.
- Kedamaian dan ketenangan batin (hati). Ketika seseorang yakin bahwa Dialah yang maha pengasih dan maha penyayang maka dia akan merasa tenang dalam kehidupan dia, segala sesuatu yang terjadi ini atas kehendak Allah dan itu bagian dari kasih sayang Allah.
{ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَتَطۡمَىِٕنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَىِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ }
“Orang-orang yang beriman dan tenang hati dengan mengingat Allah, ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang” [QS. Ar Ra’d : 28]
- Tidak mudah putus asa ketika melakukan sebuah dosa ketika ingin kembali kepada Allah. Bagaimanapun dosa yang pernah ia lakukan. Dan diantara bentuk kasih sayangnya Allah membuka pintu ampunan bagi siapa saja yang bertaubat kepada Allah.
{ ۞ قُلۡ یَـٰعِبَادِیَ ٱلَّذِینَ أَسۡرَفُوا۟ عَلَىٰۤ أَنفُسِهِمۡ لَا تَقۡنَطُوا۟ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ یَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِیعًاۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِیمُ }
“Katakanlah, wahai hamba hambaku yang melampaui batas janganlah kalian putus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya, sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” [QS. Az Zumar : 53]
- Akan tumbuh didalam dirinya mahabbatullah (rasa cinta kepada Allah).
Karena ia sadar telah banyak kebaikan² karunia yang telah Allah berikan kepada dirinya, sehingga iapun semakin cinta kepada Allah, dan seseorang didunia ini semakin banyak orang berbuat baik kepadanya maka akan semakin tumbuh rasa cinta dia kepada orang tersebut. Tabiat manusia mencintai orangtuanya, karena merekalah yang telah berkorban dan telah berjasa terhadap kehidupannya. - Ketika dia sadar bahwasanya semuanya berasal dari Allah, maka seseorang tidak terlalu berharap kepada manusia, harapannya yang utama hanyalah kepad Allah Azza wa Jalla, Dialah yang lebih sayang kepada dirinya daripada ortunya sendiri, Dialah yang lebih sayang kepada dirinya daripada atasannya sendiri, Dialah yang lebih sayang kepada dirinya daripada suaminya sendiri. Karena seluruh kebaikan berasal dari Allah, dan jika Allah berkehendak menahan rahmat tersebut maka tidak ada yang bisa memberikannya.
- Akan senantiasa memberikan pengharapan kepada manusia, jika saudaranya mendapatkan musibah maka ia memberikan harapan bahwasanya dibalik musibah ada hikmahnya. Demikian Ketika melihat saudaranya terjerumus kedalam dosa maka ia ingatkan saudaranya dialah yang maha penyayang, maka ia akan memberi harapan kepada saudaranya tersebut bahwa Allah maha mengampuni bagi mereka yang bertaubat.
- Akan menjadikan seseorang malu untuk berbuat maksiat kepada Allah. Malu apabila Allah yang telah merahmati dirinya dengan berbagai rahmat menyuruh untuk melaksanakan kewajiban namun dia tidak melaksanakan kewajiban tersebut, semakin seseorang menyadari rahmat Allah yang luas maka menjadikan ia malu melakukan maksiat kepada Allah Ta’ala.
- Menjadikan seseorang bersabar dalam menghadapi berbagai musibah, karena dia sadar bahwasanya Allah maha penyayang, pasti disana ada hikmah dan kasih sayang Nya, diantaranya Allah akan mengampuni dosa-dosanya apabila bersabar, dan Allah ingin menyegerakan berbagai hukuman di dunia daripada Allah menangguhkan di akhirat, dan Allah akan mengangkat derajat orang tersebut dalam menghadapi berbagai musibah
Jika seseorang memahami akan hakikat Ar Rahman dan Ar Rahim maka akan semakin baik keimanan dan semakin baik kehidupannya
Sifat pemaaf adalah diantara sifat orang orang yang bertaqwa.
Ilmu tidak terbatas pada kota tertentu, daerah tertentu, tempat tertentu dan batas tertentu, menuntut ilmu di kota madinah sebuah keutamaan, namun ilmu tidak terbatas di kota tersebut, dan seseorang silahkan berusaha untuk bersemangat apa yang bermanfaat bagi dirimu dan minta tolonglah kepada Allah dan jangan engkau lemah.
Jika dia ditimpa sesuatu maka jangan mengatakan ‘seandainya demikian, ini saya akan demikian dan demikian.’ Akan tetapi katakan lah قدر الله وما شاء فعل inilah takdir Allah dan apa yang Allah kehendaki pasti akan terjadi.
✏ Taufiq adalah ditangan Allah
Rasulullah berdakwah dengan bimbingan Allah Ta’ala, Allah turunkan wahyu kepada beliau, dan Rasulullah mendakwahi manusia dengan wahyu tersebut.
Keberhasilan dalam dakwah tidak diukur dengan banyaknya orang² yang mendapatkan hidayah ataupun orang² yang banyak mengikutinya.
Cara Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam berdakwah :
- Rasulullah berdakwah dengan tauhid sebelum yang lain, jangan mendahulukan perkara² yang lain sebelum tauhid, seperti mendahulukan masalah politik, atau mendahulukan masalah baiat, atau mendahulukan keutamaan amalan lalu meremehkan tauhid, maka ini bertentangan dengan dakwah Nabi Shallallahu’alaihi wasallam
- Rasulullah mendakwahi keluarganya sebelum yang lain,
وأنذر عشيرتك الأقربين
“Hendaklah engkau (Muhammad) memberikan peringatan kepada keluargamu yang paling dekat”
- Berdakwah berdasarkan ilmu, hendaklah seseorang sebelum berdakwah belajar terlebih dahulu
{ قُلۡ هَـٰذِهِۦ سَبِیلِیۤ أَدۡعُوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِیرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِیۖ وَسُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ وَمَاۤ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ }
“Katakanlah (Muhammad), ini adalah jalanku, aku berdakwah kepada Allah diatas ilmu Aku dan juga orang orang yang mengikuti Aku.” [QS. Yusuf : 108]
- Dakwah yang penuh dengan kelembutan, Allah mengatakan
{ فَبِمَا رَحۡمَةࣲ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِیظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنۡ حَوۡلِكَۖ }
“Dengan rahmat dari Allah, akhirnya engkau lemah lembut kepada mereka, seandainya engkau orang yang kasar dan keras hatinya niscaya orang akan lari darimu” (QS. Ali Imrân : 159)
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya kelemah lembutan tidak ada didalam sesuatu kecuali akan menghiasinya (memperindahnya), dan tidak diambil dari sesuatu kecuali akan memperjeleknya (memperburuknya).”
Yakinlah hidayah sesuai kehendak Allah Ta’ala.
{ إِنَّكَ لَا تَهۡدِی مَنۡ أَحۡبَبۡتَ وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ یَهۡدِی مَن یَشَاۤءُۚ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِینَ }
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak memberikan hidayah kepada orang yang engkau cintai, akan tetapi Allah lah yang memberikan hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al Qashash : 56)