Faidah Tabligh Akbar: Amalan Terbaik di Bulan Ramadhan | Ustadz Dr. Firanda Andirja (Hafidzahullah Ta’ala)

Amalan Terbaik Bulan Ramadhan 

Live Tabligh Akbar Ustadz Dr. Firanda Andirja Hafidzahullah | YouTube Kliksunnah Tv

Bulan Ramadhan adalah bulan yang spesial, karenanya Rasulullah memberi kabar gembira kepada para sahabat dengan mengatakan

أتاكم رمضان شهر مبارك

“Sesungguhnya bulan ramadhan telah mendatangi kalian dan dia adalah bulan yang penuh dengan keberkahan”

Dikatakan berkah karena disitu banyak kebaikan dan menetap, isyarat bahwasanya pada bulan Ramadhan pahala banyak yang diberikan oleh Allah tidak seperti di bulan bulan biasanya

Keutamaan & Keistimewaan Bulan Ramadhan :

  1. Dibuka pintu langit (فتحت أبواب السماء), isyarat bahwa amal mudah diterima pada bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

 إِلَیۡهِ یَصۡعَدُ ٱلۡكَلِمُ ٱلطَّیِّبُ وَٱلۡعَمَلُ ٱلصَّـٰلِحُ یَرۡفَعُهُۥۚ 

“Kepada Allah lah diangkat kata kata yang baik dan kepada-Nyalah diangkat amal shaleh” [Surat Fathir: 10]

– Dalam riwayat lain, dibuka pintu rahmat (فتحت أبواب الرحمة), yaitu rahmat Allah sangat mudah mengenai seseorang di bulan Ramadhan, dan pertanda bahwasanya seorang mudah masuk surga karena masuk surga dengan rahmat Allah Ta’ala

– Dalam riwayat lain, dibuka pintu-pintu surga (فتحت أبواب الجنة), sebagai pertanda ini adalah zamannya untuk mudah sebab masuk surga

  1. Ramadhan adalah sebab mudah untuk masuk surga dan dibebaskan dari neraka jahannam

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, 

إِنَّ لِلَّهِ عُتَقَاءَ فِي كُلِّ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ

“Dan Allah memiliki hamba-hamba yang tercatat bebas dari neraka jahannam dan itu berlaku setiap malam (di bulan Ramadhan).” 

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sungguh merugi orang yang mendapatkan Ramadhan, lalu Ramadhan lewat lantas ia tidak diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

  1. Pahala dilipat gandakan oleh Allah secara kuantitas maupun kualitas pada bulan Ramadhan

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang umroh dibulan ramadhan seperti haji bersamaku” 

Ini dalil bahwa umroh di bulan Ramadhan berbeda dengan umrah di bulan bulan yang lain, dan ini dalil bahwasanya pahala dilipatgandakan secara kuantitas maupun kualitas 

  1. Bulan Ramadhan adalah kesempatan diampuni dosa dosa oleh Allah

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Shalat lima waktu, dari Jum’at ke Jum’at berikutnya dan dari Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa diantara keduanya apabila dijauhi dosa-dosa besar.”

  • Ramadhan diambil dari kata رمض yaitu panas, karena membakar dosa dosa dari seorang yang jika ia berpuasa di bulan Ramadhan
  • Ibadah yang dianjurkan dan spesial yang bisa dilakukan dibulan Ramadhan :

BERPUASA

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, 

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

“Barangsiapa yang berpuasa dibulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan berharap pahala, maka diampuni dosa dosanya yang telah lalu”

Di sini ada dua syarat dalam hadits di atas: 

  • penuh keimanan karena perintah Allah 
  • ihtisaban yakni berharap pahala, sebagian ulama mengatakan, Bedanya orang ihtisab dengan tidak ihtisab itu dia semangat karena ada yang dia harapkan, ihtisab menunjukkan semangat ketika berpuasa sehingga tidak menjadikan puasa beban dan berusaha mengalahkan perasaan beban dengan semangat bahwasanya dibalik puasa ini pahalanya sangat besar

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya amalan para hamba dilipat gandakan 1 kebaikan menjadi 10 kali lipat sampai 700 kali lipat kecuali puasa, sesungguhnya puasa untukku dan pahalanya Aku yang akan membalasnya, dia meninggalkan makanannya, minumannya syahwatnya karena Aku.”

Allah berfirman, 

إنما يوفى الصابرون أجرهم بغير حساب

“Sesungguhnya orang yang sabar pahalanya tanpa batas”

Pada puasa terkumpul 3 model kesabaran :

  • Sabar dalam ketaatan
  • Sabar meninggalkan maksiat
  • Sabar mengalami kesulitan / penderitaan (menahan lapar dan dahaga)

Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata, “Bahwasanya puasa itu tidak tercampur dengan riya’ dan sum’ah”

Amalan yang paling jauh dari riya’ semakin dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang bisa menggugurkan dosa dosa karena fitnah adalah puasa. Puasa akan memberi syafaat kepada orang yang berpuasa pada hari kiamat kelak

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Puasa nanti berkata, ya rabbku sesungguhnya aku telah mencegah dia dari makanan, minuman, syahwat, maka berilah izin kepadaku untuk beri syafaat kepada dia.” 

QIYAMUL LAIL

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, 

من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه 

“Barangsiapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan berharap pahala maka akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu.”

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Siapa yang shalat malam dengan imam sampai selesai, maka dicatat baginya shalat semalam suntuk” 

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, 

إذا مرض العبد أو سافر كتب له ما كان يعمل مقيما

“Jika seorang sakit atau sedang safar tetap dicatat baginya pahala amal perbuatan ketika sedang sehat dan ketika tidak sedang safar” 

Di antara bekal yang terbaik adalah qiyamul lail, Rasulullah bersabda, “Hendaklah kalian shalat malam karena itu adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian.”

Shalat malam yang terbaik dibulan Ramadhan adalah di awal malam, karena di bulan Ramadhan ada shalat yang spesial yaitu shalat berjamaah. Adapun shalat malam diluar Ramadhan seorang shalat sendiri² dan diusahakan tidur dahulu lalu bangun di sepertiga malam. 

BERDOA 

Ayat tentang Ramadhan surat Al Baqarah ayat 183, 184, 185, lalu diselipkan pada ayat 186 tentang doa, 187 tentang ramadhan lagi

Kata Ibnu Katsir, diselipkannya ayat ini tentang doa diantara ayat ayat puasa (Ramadhan) menunjukkan bahwa doa di bulan Ramadhan sangat mudah dikabulkan dan ia ibadah yang agung, seakan akan Allah menyuruh banyaklah berdoa, banyaklah berdoa di bulan Ramadhan 

Rasulullah bersabda, “Doa itu adalah intisari ibadah.”

Karena ketika berdoa banyak ibadah yang terkumpul pada kita ; 

  • Mengakui kerendahan/kehinaan kita
  • Tidak ada yang bisa menyelesaikan masalahnya kecuali kepada Allah, dan tauhid disini berjalan karena hanya Allah yang bisa menyelesaikan permasalahan 
  • Husnudzan kepada Allah, dia tahu bahwasanya yang menentukan kebahagiaan hanya Allah

Ibadah itu puncak seorang menghinakan dirinya, dan puncak dia mencintai Allah Ta’ala. Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah seorang muslim berdoa, yang dimana doa tersebut tidak berisi dosa atau memutus hubungan silaturrahmi kecuali pasti akan dikabulkan : 

1. Dikabulkan di dunia
2. Ditunda dikabulkan di akhirat
3. Dipalingkan darinya keburukan yang setimpal apa yang dia minta dan dalam sebagian riwayat diampuni dosa-dosanya.”

Umar bin Khattab berkata, “Aku tidak peduli doa dikabulkan atau tidak, bagiku yang penting aku bisa berdoa, dan ketika Aku berdoa pasti dikabulkan.”

Dalam hadits qudsi, Allah mengatakan,  “Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepadaku dan selama engkau berharap kepadaku, maka aku ampuni dosa dosamu dan aku tidak peduli betapa banyak dosamu.”

Waktu yang sering dilalaikan kaum muslimin adalah waktu sahur & juga ketika waktu menjelang berbuka puasa. Rasulullah bersabda, “Doanya orang yang sedang berpuasa dikabulkan ketika dia berbuka” 

MEMBACA AL QUR’AN 

Allah berfirman, 

شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن 

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang diturunkannya Al Qur’an”

– Ibnu Abdil Hakam berkata, “Adalah Imam Malik kalo sudah datang ramadhan ia tinggalkan majelis hadits dan ia tinggalkan duduk dengan para ulama, maka Dia fokus untuk membaca Al Qur’an.”
– Abdurrazzaq berkata, “jika sudah datang Ramadhan Sufyan Ats Tsauri meninggalkan seluruh amal ibadah dan ia fokus baca Al Qur’an.”
– Adalah Zuhri (Tabi’i) kalau sudah masuk bulan Ramadhan lari dari majelis hadits dan Dia tidak mau ketemu para ulama, tapi beliau sibuk membaca Al Qur’an dari mushaf
– Ibnu Rajab mengatakan, larangan untuk mengkhatamkan Qur’an kurang dari 3 hari adapun waktu² khusus seperti Ramadhan terutama malam² yang diharapkan lailatul qadar maka silahkan baca quran banyak banyak, demikian juga tempat tempat mulia seperti di makkah ia boleh mengkhatamkan kurang dari 3 hari. Maka dianjurkan memperbanyak membaca Al Qur’an dalam rangka memanfaatkan waktu yang mulia maupun tempat yang mulia 

Jika bisa membaca Al Qur’an dengan tadabbur maka ini lebih baik, karena tujuan membaca Al Quran untuk meningkatkan iman, kata Ibnu Mas’ud “berhentilah pada hal-hal (ayat) menakjubkan, jangan sampai jadikan pusat perhatianmu pada akhir surat.”

UMROH DI BULAN RAMADHAN 

Dari sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, Rasulullah berkata kepada wanita dari kaum anshar kenapa engkau tidak haji? Lalu ia menyebutkan udzurnya 

“Kami punya 2 unta (karena haji butuh tunggangan) yang 1 sudah dipakai oleh suamiku dan anaknya untuk haji, tinggal satu untuk urusin rumah.” Maka Nabi mengatakan, “jika tiba bulan Ramadhan maka berumrohlah dibulan tersebut, karena umroh di bulan Ramadhan adalah haji.” (HR. Bukhari & Muslim)

BERDERMA 

Kata sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhuma “Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dan beliau dipuncak kedermawanannya ketika bulan Ramadhan ketika bertemu Jibril, dan Jibril mendatangi Nabi setiap malam di bulan Ramadhan dan Jibril mengajari Nabi Al Qur’an, sungguh Rasulullah lebih dermawan dan kedermawanannya lebih daripada angin yang berhembus.”

✏️ Diantara faidah hadits :

1. Jibril mengkhususkan di waktu malam untuk membaca Al Qur’an, membaca di waktu malam lebih afdhal dari pada di siang hari 

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya puasa dan Al Quran memberi syafaat pada seorang hamba di hari kiamat, puasa mengatakan; ‘Ya Rabbku Aku telah menghalanginya dari makan, minum dan syahwat maka izinkan Aku memberi syafaat pada hamba ini’, dan Al Qur’an berkata; ‘Ya Rabbku Aku menghalanginya dari tidur di malam hari maka izinkan Aku untuk memberi syafaat kepadanya’. Maka keduanya diberi izin untuk memberi syafaat (puasa & al Qur’an).”

2. Mengapa Nabi lebih dermawan? Sebab semakin banyak baca Al Qur’an yang diajarkan langsung oleh Jibril maka semakin dunia tidak ada nilainya dan akhirat semakin tinggi di hati Nabi Shallallahu’alaihi wasallam sehingga mudah mengeluarkan apapun yang dia miliki untuk akhirat

MEMBERI MAKANAN

Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang memberi buka puasa kepada seorang yang sedang berpuasa, maka bagi dia seperti pahala orang tersebut tanpa mengurangi puasa orang yang berpuasa tersebut sama sekali.”

BERIKTIKAF

Dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, “Rasulullah i’tikaf di 10 hari akhir bulan Ramadhan” (HR. Bukhari)

Perkataan Ibnul Qayyim tentang pentingnya i’tikaf dari kitab Zaadul Ma’ad :
“Tatkala istiqomahnya hati dan baiknya hati dalam perjalanan menuju Allah tergantung pada fokusnya hati;
– kemudian memperbaiki hal-hal yang semrawut dirapikan agar kita bisa fokus kepada Allah;
– tercecernya fikiran dan tidak bisa difokuskan kecuali dengan fokus kepada Allah;
– dan ketika terlalu banyak makan, terlalu banyak minum, terlalu banyak bicara; terlalu banyak tidur;
– dan terlalu banyak bercampur baur dengan manusia sehingga hati semakin tercerai berai dan membuat hati ini kemana mana fikirannya;
– Kemudian menjadi sebab terputusnya jalan menuju Allah atau menjadikan lemah perjalanan menuju Allah;
Maka rahmat Allah adalah dengan mensyariatkan puasa dan Allah juga syariatkan i’tikaf, maksud dan tujuan i’tikaf adalah menghentikan hati untuk fokus kepada Allah dan berkhalwat (berduaan) dengan Allah, dan terputus dari conecting dengan manusia, dan sibuk dengan Allah semata.”

Tujuan dari i’tikaf agar seorang fokus kepada Allah

Kata Ibnu Rajab, “Hakikat Itikaf adalah memutuskan segala conecting dengan makhluk, kemudian menghubungkan conecting dengan Allah (seperti membaca Al Qur’an atau amal ibadah yang lain)”

MENINGGALKAN MAKSIAT

Tujuan puasa adalah agar kalian bertaqwa 

Taqwa adalah meninggalkan maksiat, jika ada orang yang berpuasa masih tetap bermaksiat maka puasanya tidak diterima, Rasulullah bersabda, 

“Siapa yang berpuasa tapi tidak meninggalkan dusta maksiat maka Allah tidak butuh dengan lapar dahaganya.” Dan Rasulullah bersabda, “Betapa banyak orang yang berpuasa dia tidak mendapatkan dari puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga.” Bahkan Nabi mengajarkan adab “jika puasa jaga adab (jangan teriak² pent), kalo ada seorang memaki dia maka jangan dilayani dan katakan إني صائم “saya sedang berpuasa”.”

Rabu Malam, 12 Februari 2025
Nailul Authar
Masjid Abdurrahman bin Auf

Artikel Serupa