Faidah Kajian: “7 Perkara yang Diwasiatkan Nabi Kepada Abu Dzar”

Bersama Ustadz Muhammad Romelan, Lc., M.Ag.

1. Rasul sampaikan kepada Abu Dzar & Muadz bin Jabal Radhiyallahu’anhuma :
“Hendaklah bertaqwa kepada Allah dimanapun anda berada, dan ikutkanlah kejelekan dengan amal shaleh, maka amal kebaikan akan menghapuskan dosa tersebut, dan hendaknya engkau ber akhlak mulia kepada manusia.” (HR. At Tirmidzi) , jika engkau terjatuh dalam dosa maka ikutkanlah amal kebaikan didalamnya (إن الحسنات يذهبن السياءات ) “sesunggunya perbuatan² kebaikan menghapuskan perbuatan² keburukan”

2. Dari sahabat Abu Dzar Radhiyallahu’anhu kekasihku Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berwasiat kepadaku dengan 7 perkara ;
“1) Agar mencintai orang² miskin, dan dekat kepada orang² miskin, 2) agar Aku melihat dalam urusan dunia orang orang yang ada dibawahku, dan jangan melihat mereka² yang dunianya diatasku, 3) Menyambung silaturrahmi walaupun mereka memutusnya, 4) jangan meminta dunia kepada siapapun, 5) agar Aku mengucapkan kebenaran walaupun itu pahit, 6) agar Aku jangan takut untuk mendapatkan celaan karena sebab diatas (berada pada) kebenaran, 7) Memperbanyak ucapan لا حول ولا قوة إلا بالله “Laa Haula Wala Quwwata Illa Billah” (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (pertolongan) milik Allah) karena sesungguhnya lafadz hauqolah itu harta simpanan dibawah arsy.” (HR. Ahmad dalam musnadnya)

3) agar melihat kekayaan dunia yang ada dibawah kita, agar lebih pantas untuk lebih pandai bersyukur kepada Allah agar tidak mengingkari nikmat Allah

4) menyambung silaturrahmi walaupun mereka memutus tetap kita sambung, bahwa ini wasiat untuk kita semuanya agar lebih bersemangat mendengarkan wasiat ini, makna dan kandungannya itu untuk ummat semuanya tanpa terkecuali sampai hari kiamat.

5) Agar jangan meminta dunia kepada siapapun, islam mengajarkan menjadi seorang yang mulia, seorang yang terpuji hatinya hanya bergantung kepada Allah Ta’ala. Hatinya orang² beriman hanya bergantung kepada Allah dan tidak bergantung kepada manusia (makhluk). Yang dimaksudkan disini adalah meminta untuk pribadi maka jangan sekali² meminta minta kepada makhluk.

6) meminta kepada Allah tidak akan pernah sakit hati, tidak akan pernah di PHP, pasti akan diberi oleh Allah bahkan Allah memberi lebih dari apa yang kita minta, tapi kalo manusia sebaik dan sederma apapun pasti punya perasaan dan keterbatasan apa yanh diberikan, kecuali kalo dikasih tanpa meminta maka sunnahnya menerima, seperti pemberian susu, parfum maka tidak boleh menolak (kecuali jika sensitif).

7) adab dalam memberikan wasiat, nasehat, amar ma’ruf nahi munkar, seandainya dengan kita mengingkari itu lebih baik maka itu kita tempuh ini maksudnya, tapi jika kebaikan dan keburukan sama tingkatannya maka tinggalkan jangan ingkari kemungkaran tersebut.

8) agar tidak takut celaan manusia tatkala kita diatas kebenaran, definisi Ikhlash: seorang sibuk kepada pandangan Allah Ta’ala sehingga lupa kepada pandangan manusia.

9) kita bisa mengerjakan ketaatan, kebaikan kita bisa meninggalkan keburukan, kemaksiatan kecuali karena semuanya atas pertolongan Allah Ta’ala ini yang dimaksud agar memperbanyak ucapanلا حول” ولا قوة إلا بالله”.

10) bagaimana yang dimaksdkan bahwa ibadah umrah menghapuskan kefakiran?
Diantara keutamaan umrah adalah “Menghapuskan dosa² dan juga menghilangkan kefakiran, Allah memberikan kecukupan dengan sebab umrah tersebut” (Hadits Shahih) Seorang yang rajin umrah maka Allah bukakan pintu rezeki dunianya dari arah yang tidak disangka².

11) nasehat dan wasiat para ulama : seorang istri kalo pengen mengambil hati suami, maka layani suami dengan tulus, ucapkan kepada suami ucapan² yang mulia, perhatikan suami dengan sebaik²nya.

12) amal shaleh itu rizki dari Allah karunia dari Allah, rezeki tidak hanya harta dunia kenikmatan dunia, baik itu kebaikan dunia ataupun kebaikan dalam agama maka semua rizki dari Allah. lisan ini mengucapkan apa yang ada dalam hati kita semuanya, hati semakin bersih semakin mulia hati kita maka semakin mudah berdzikir kepada Allah, sebaliknya, semakin banyak dosa dan maksiat maka semakin berat untuk berdzikir kepada Allah

Ahad, 04 September 2022
✒ Nailul Authar
Selesai mencatat di Masjid Abdurrahman Bin Auf (MABA)

Artikel Serupa