Meraih Cinta Allah

Faidah Kajian Bersama Syaikh DR. Hilal bin Syadad Al Muthairi

1) Cinta kepada Allah subhanahu wata’ala salah satu perkara pokok di agama kita, semakin sempurna cinta kepada Allah maka semakin sempurna pula agama kita, sebaliknya semakin berkurang cinta kepada allah maka akan berkurang tauhid kita kepada Allah Ta’ala.

2)
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ 
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah…”

Sebagian salaf menyebutkan dari ayat diatas terkait sifat mencintai Allah, bukan bagaimana agar dicintai mereka (orang² jahilyyah) yang menyembah tandingan selain Allah, maka yang jadi pelajaran adalah bagaimana agar Allah mencintai kita.

3) diantara prinsip iman menurut Ahlussunnah wal jama’ah adalah ;
الإيمان يزيد وينقص، يزيد بالطاعة وينقص بالمعصية
Iman bertambah dengan ketaaatan, dan iman berkurang dengan maksiat kepada Allah Ta’ala.

الإِيْمِانُ قَوْل وَ عَمَلٌ يَزِيْدُ وَ يَنْقُصُ فَمَنْ زَعَمَ أَنَّ الإِيْمِانَ لاَ يَزِيْدُ وَ لاَ يَنْقُصُ فَاحْذَرُوْه فَإِنَّهُ مُبْتَدِعٌ

“Iman adalah perkataan dan perbuatan, bertambah dan berkurang. Siapa yang meyakini iman itu tidak bertambah dan tidak berkurang maka berhati-hatilah terhadapnya karena ia adalah seorang ahli bid’ah.”

4) Definisi ibadah: “segala sesuatu yang mencakup seluruh yang dicintai dan diridhai ALLAH Ta’ala, baik itu berupa ucapan yang lahir maupun yang batin, dibarengi dngan sifat takut, berharap ,merendahakan diri kepada allah taala.

5) iman itu seperti burung, yang memiliki 2 sayap 1 kepala, 2 sayap itu adalah sifat takut kepada Allah Ta’ala dan berharap kepadanya, dan kepalanya adalah cinta kepada Allah Ta’ala. Cinta kepada Allah adalah tali keimanan yang paling kuat.

6) Dari Sahabat Anas bin Malik : 3 perkara barangsiapa yang ada dalam dirinya maka akan merasakan manisnya iman; 1) Menjadikan Allah dan Rasulnya lebih ia cintai daripada semuanya, mendahulukan cinta kepada Allah melebihi cinta kepada dirinya sendiri, 2) Mencintai orang tidak lain karena Allah, bukan karena harta, jabatan ataupun kedudukan. 3)وأن يكره أن يعود في الكفر بعد إذ أن أنقذه الله منه كما يكره أن يقذف في النار Membenci kepada kekufuran sebagaimana ia tidak mau dilemparkan kedalam api neraka.

7) manisnya iman bukan sesuatu yang bisa dilihat, tapi sesuatu yang kita rasakan, bahagianya jiwa, kehidupan yang nyaman, maka semua ini manisnya iman yang diberikan Allah Azza wa Jalla.

8) Sebab² meraih cinta Allah;
Ibnul Qayyim berkata :
1) Membaca Al Quran dengan tadabbur dan berusaha memahaminya “kitab yang kami turunkan untuk ditadabburi dan untuk sebagai pengingat untuk orang orang yang cerdas”, (أفلا يتدبرون القرآن) pertanyaan pengingkaran (untuk mengingkari “apakah mereka tidak mentadabburi Al Qur’an ataukah ada diantara mereka yang menutup hatinya”).

2) Mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, dengan sunah² setelah mengerjakan hal² yang wajib, HR Bukhari dari Abi Hurairah ; Sesungguhnya Allah berfirman, “Barangsiapa yang memusuhi waliku, maka sungguh aku takut genderang perang dengannya, wali wali Allah bukan seperti yang dikatakan orang² sufi yang memiliki keajaiban, sebagaimana firman Allah
ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون الذين
ءامنوا وكانوا يتقون
“mereka wali wali Allah tidak takut dan sedih, yaitu mereka orang² beriman dan mereka bertakwa kepada allah taala.” Dan tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaku yang lebih aku cintai lebih daripada yang wajib, seorang mulia lebih mulia kepada allah taala dengan mengamalkan yang wajib, dan sunnah, serta terus menerus mendekatkan diri kepada allah dengan perkara² yg sunnah.

3) Senantiasa berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaannya, الذين يذكرون الله قياما وقعودا وعلى جنوبهم “Orang² yang senantiasa mereka berdzikir dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring”, dan dzikir kepada Allah dengan lisan dan hati, dengan amal dan keadaan dalam setiap perbuatan.

Dzikir kepada Allah ada 4 macam :

  1. Dengan cara melaksanakan perintah Allah Ta’ala.
  2. Dengan cara meninggalkan larangan² Allah Ta’ala .
  3. Dengan semua kesibukan aktivitas kita seperti keluar rumah, keluar masjid, dalam perjalanan dsb.
  4. Dzikir mutlaq (tidak terbatas waktu & tempat), dzikir dalam keseharian kita kapanpun dimanapun. seperti tasbih, tahmid, tahlil, Maka barangsiapa yang berdzikir kepada Allah termasuk bagian dari mendapatkan cinta allah dan semakin bagus dan memperbanyak dzikir kepada Allah semakin bagus cinta Allah kepada hamba Nya. sebagaimana dalam firman Nya فاذكروني أذكركم واشكروا لي ولا تكفرون “Berdzikirlah kepadaku maka aku akan mengingat kalian, dan bersyukurlah kepadaku dan janganlah kalian ingkar kepada Ku”. Hadits Qudsi ““Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun Alaih).

4)
أن يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما

mendahulukan cinta kepada Allah dari apa yang dicintai oleh diri sendiri (jiwa), maksudnya Allah lebih ia dahulukan cintanya daripada dirinya sendiri dan keluarganya. Membenci dan mencintai karena Allah.

5) Hati yang mengenal nama nama Allah yang indah dan sifat sifat Allah yang tinggi, dan menyaksikan nama dan sifat Allah, seperti Ar Razzaq (Allah yang maha memberikan rezeki kepada suatu makhluk Nya), hendaklah kita tadabbur dengan nama nama allah dan sifat² Nya, ولله الأسماء الحسنى فادعوه بها , diantara adab berdoa adalah menyebutkan nama Allah sebelum berdoa, ketika anda ingin mendapatkan kasih sayang kepada Allah maka katakan ya Rahman, ya Razzaq, diantara doa yang mulia mendahulukan dengan memuji seblm berdoa dengan nama nama Allah dan sifat²Nya yang agung, kemudian menyebutkan kekurangan kita kepada Allah taala, lalu meminta dengan sungguh² (sambil merengek menangis). اللهم إني ظلمت نفسي ظلما كثيرة ولا يغفر الذنوب إلا أنت فاغفرلي من عندك إنك أنت الغفور الرحيم
contoh doa nabi dari sisi tawadhunya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam.

6) Agar kita menyaksikan akan kebaikan Allah, keutamaan karunia dan nikmat dari Allah, وما بكم من نعمة فمن الله ” “Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” untuk senantiasa bersyukur kepada Allah baik kenikmatan yang tampak maupun yang tidak tampak, diantara paling agung nikmat yang Allah berikan kepada kita adalah nikmat hidayah, bukan nikmat sehat bukan pula keamanan bukan pula nikmat bisa minum bisa makan, namun nikmat sehat yang ada pada Agama, Nikmat hidayah ada pada agama islam.

7) Khusyuknya hati, dan kembalinya hati kepada Allah (merendahkan diri kepada Allah), seorang benar² tunduk khusyu kembali kepada allah. Ibnu Taimiyah ; seorang hamba berjalan menuju Allah antara menyaksikan dan melihat kurangnya diri kita masing², kemudian sungguh² beramal, seorang hamba bisa membandingkan betapa sempurnanya nikmat Allah dan betapa sangat banyak kurangnya yang ada pada diri kita, Sayyidul Istighfar (pemimpinnya istighfar) menggabungkan doa أبوء لك بنعمتك علي وأبوء بذنبي menyaksikan nikmat² Allah Ta’ala yang maha sempurna dan mengakui diri kita penuh kekurangan dan dosa.

8) Menyendiri diwaktu sepertiga malam terakhir, dengan memperbanyak untuk membaca Al Qur’an, berdoa, bertaubat, memperbanyak istighfar diwaktu sahur كانوا قليلا من الليل ما يهجعون وبالأسحار هم يستغفرون
Sepertiga caranya membagi malam menjadi 3 , 12:30 masuk awal sepertiga malam terakhir.

9)
مجالسة الصالحين
Duduk bersama orang² yang shaleh yang mencintai Allah, mengambil ucapan² yang mulia dari orang² shaleh, dihadapan mereka tidak berbicara kecuali yang terdapat faidah (manfaat) didalamnya, sebagian mereka berbicara tanpa adanya faidah tidak ada manfaat dalam bicaranya, karena banyak berbicara tanpa ada faidah itu suatu hal yang tercela, tidak berbicara kecuali sudah jelas maslahat tersebut, tidak berbicara kecuali untuk suatu hal yang mulia menambahkan kebaikan untuk kita, Ibnu Taimiyah : kalo bukan karena 3 perkara aku tidak suka hidup didunia; 1) berperang dijalan Allah, 2) Menghidupkan sepertiga malam terakhir (shalat pada sepertiga malam terakhir), 3) Duduk (berkumpul) bersama orang² shaleh mengambil ucapan² mulia diibaratkan seperti mengambil kurma yang bagus diantara kumpulan kurma yang banyak.

10) Menjauhkan dari semua sebab yang memisahkan antara hati dengan Allah, semua sebab yang menghalangi antara hati dengan Allah maka tinggalkan. Barangsiapa yang mengamalkan sepuluh sebab ini maka ia akan mendapatkan cinta dari Allah.

9) Perkataan Ibnu Mas’ud : “Janganlah engkau membaca Al Qur’an dengan sangat cepat sebagaimana menebar tepung, maka berhentilah pada ayat ayat yang agung (dengan penuh tadabbur -pent), dan ketika membacanya maka gerakkan hati kalian, janganlah semangat seorang dalam membaca Al Qur’an hanya ingin segera selesai pada akhir surat.”

Selasa, 06 September 2022
✒ Nailul Authar
Selesai mencatat di Masjid Abdurrahman Bin Auf (MABA)

Artikel Serupa